Minggu, 18 Desember 2016

Artikel Implementasi Yoga Dalam Mengendalikan Sad Ripu



 
Implementasi Yoga Dalam Mengendalikan Sad Ripu
            Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaan-Nya yang lain. Hal ini dikarenakan hanya manusia yang memiliki pikiran dan hati nurani yang bias menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Apabila Tri Mala telah menguasai seluruh hidup manusia timbullah kegelapan (awidya) yang mengakibatkan ia tidak mampu melakukan pertimbangan dan akhirnya akan mempengaruhi pandangan hidupnya. Sad Ripu adalah enam musuh dalam diri manusia yang selalu menggoda, yang mengakibatkan ketidak stabilan emosi. Apabila tidak mampu menguasainya maka akan membawa bencana dan kehancuran total bagi kehidupan manusia. Karena itu Sad Ripu patut dikendalikan, salah satunya dengan mengimplementasikan ajaran Yoga.
Memerangi Sad Ripu harus dimulai dengan membatasi keinginan atau Kama, karena Kama yang berlebihan merupakan sumber dari penderitaan, baik terpenuhi ataupun tidak. Dengan terkendalikannya Kama tersebut, maka otomatis elemen-elemen akan sulit berkembang sehingga kita terhindar dari kehancuran dan Sang Diri Sejatipun akan menampakkan jati dirinya. Untuk mengatasi keinginan atau Kama tersebut, maka dapat dilakukan pengekangan hawa nafsu yang berlebihan dengan melakukan latihan Yama (pengendalian diri tahap awal / pertama). Apabila pengendalian tingkat pertama (Yama) telah berhasil, maka dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian tingkat selanjutnya yaitu Nyama. Nyama adalah pengendalian diri tahap lanjut yang bersifat aturan perilaku pribadi yang akan membawa perubahan.
Bila dihubungkan dengan konsepsi ajaran Catur Marga Yoga, dapat diuraikan mulai dari ajaran Bhakti Yoga yaitu jalan untuk menghubungkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) dengan mengutamakan penyerahan diri dan pencurahan rasa yang tulus untuk mencapai jagadhita dan moksa. Dengan melakukan penyerahan diri kepada-Nya maka kita akan dapat mengendalikan diri agar tidak merasa sombong yang akhirnya akan membawa pada kegelapan, kebingungan dan kemabukan yang mengakibatkan tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sempurna. Disamping itu juga ajaran Bhakti Yoga dapat pula memberikan tuntunan kepada manusia dalam membentuk sikap percaya diri terutama yang menyangkut sikap percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ajaran ini memberikan keyakinan kuat kepada diri sendiri karena Tuhan akan selalu memberikan jalan terbaik selama dalam jalan Dharma. Ajaran Bhakti Yoga di samping merupakan jalan secara vertikal adalah sarana menghubungkan diri kepada Tuhan untuk mencapai moksa, juga secara horizontal dapat membentuk kepribadian umat manusia yang positif dengan sesama, misal sikap percaya diri, sikap tidak sombong, takabur dan sikap tidak angkuh/iri hati. Dengan ilmu pengetahuan atau melalui ajaran Jnana Yoga seseorang dapat mengusir kegelapan pada dirinya. Dengan pengetahuan pula segala hakekat hidup dan kehidupan dapat dimengerti dengan baik. Selain itu, ajaran Raja Yoga adalah merupakan suatu jalan, cara atau usaha untuk mencapai kebebasan tertinggi yaitu jagadhita dan moksa yang berdasarkan atas latihan-latihan atau pengendalian pikiran yang baik dan berkelanjutan, dengan dasar dapat mengendalikan diri terhadap hal-hal negatif dalam diri menjadikan manusia bersahaja, tenang, simpati, dan percaya diri terhadap situasi apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar